Kamis, 17 November 2016

Contoh karangan bebas

Hari Kesialanku


Pagi hari itu, aku bangun kesiangan. Ku lihat jam dinding yang ada di dinding kamarku sudah menunjukan pukul 7.00. Sontak aku segera meloncat dari kasurku dan menuju kamar mandi. Tanpa sikat gigi dan sabunan, aku bersiap diri untuk berangkat ke sekolah. Ibuku yang mengetahui aku telat hanya mengomel dan memarahiku. 

Tak sempat lagi aku sarapan pagi yang telah disediakan oleh ibuku, aku keluarkan motor dan memacunya ke sekolah. Di tengah-tengah perjalanan, motor yang aku kendarai mogok. Aku pun semakin panik dan bingung. Setelah ku teliti ternyata motorku kehabisan bensin. Aku harus mendorongnya untuk menemukan tempat pengisian bensin. Setelah aku mendorongnya sejauh 100 meter, aku menemukan tempat pengisian bensin. Baju seragamku pun menjadi basah akibat keringat yang keluar dari tubuhku.

Ku penuhi bensin pada motorku, dan baru saja aku menghidupkan kembali motorku, kejadian buruk kembali menimpaku. Hujan turun dengan tiba-tiba dan deras, padahal waktu itu cuaca sangat cerah tanpa ada awan mendung satu pun. Terpaksa aku berteduh di bawah halte pinggir jalan. Aku pun sempat berfkir takdir memang tak mengizinkanku pergi kesekolah waktu itu.

Setelah menunggu cukup lama, hujan akhirnya berhenti. Lalu aku memacu motorku dengan sangat kencang. Hingga akhirnya tiba di sekolah. Benar saja aku telah terlambat waktu itu, kulihat dari kejauhan satpam sekolah mulai menutup pagar sekolah. Aku pun tidak bisa masuk dan terpaksa harus menunggu hingga 30 menit di depan gerbang. Pada saat gerbang kembila dibuka, aku pun masuk ke sekolah dan ternyata Pak Herman guru yang paling galak di sekolahku sudah menunggu dengan tatapan mengerikannya. Aku sudah pasrah, ku serahkan saja pada Pak Herman nasibku hari ini. Terbayang sudah hukuman push up dan lari keliling lapangan yang akan aku terima hari itu.
Advertisement

 

Kebohongan Zaenal


Ada seorang anak yang bernama Zaenal. Dia adalah seorang anak yang nakal dan gemar berbohong. Pada suatu hari Zaenal dan sahabatnya Ali berencana untuk membohongi seluruh teman-teman sekelasnya. “Hey Ali, gimana kalau kau sebarkan berita bahwa aku kecelakaan dan di rawat di rumah sakit selepas pulang sekolah” kata Zaenal kepada Ali. “Wah itu ide bagus, pasti Azis, ketua kelas kita akan sangat sedih, hhaa,” jawab Ali.

Selepas pulang sekolah Zaenal dan Ali pun mulai melaksanakan rencananya. Ali yang sudah berada di rumah menelpon Azis sang ketua kelas. “Halooo Azisss, gawaat Zaenal kecelakaan dan kondisinya parah,” “Apaaa, serius kamu ? sekarang dia ada di mana?” jawab Azis. Kemudian Ali memberitahukan bahwa Zaenal ada di rumahnya. 

Ali dan Zaenal yang mendengar ekspresi Azis yang ketakutan pun tertawa terbahak-bahak. Mereka sangat senang dan berfikir bahwa rencana mereka telah berhasil. Tak lama setelah itu, Azis kembali menelpon Ali, “Haloo Ali, aku dan seluruh teman sekelas akan pergi ke rumah Zaenal, apa kau ingin ikut,”. Mengetahui Azis dan teman sekelas akan datang Ali pun panic, “Wah gawat ini, mereka akan ke rumahmu sekarang, lebih baik beritahu mereka beriita tersebut bohong”. Zainal pun menjawab, “Haaahaha sudahlah biarkan saja, mari kita lanjutkan rencana ini, kau telpon kembali Azis dan kabari aku dibawa ke rumah sakit dan tak perlu kemari,”. Ali pun melaksanakan perintah Zaenal.

Berita bohong tersebut ternyata semakin tersebar, bahkan kini grur-guru telah mengetahui berita tersebut. Banyak sms yang masuk ke HP Zaenal untuk menanyakan kabarnya, tetapi Zaenal malah tertawa. Keesokan harinya saat seluruh sekolah tengah bersedih, Zaenal dan Ali dengan santainya masuk ke sekolah. Sontak seluruh penghuni sekolah khususnya teman sekelas gempar. Mereka telah tertipu berita tersebut dan memarahi Zaenal dan Ali. Bahkan guru-gur pun ikut memarahi mereka juga. Zaenal dan Ali pun meminta maaf kepada seluruh penghuni sekolah. 

Tiga bulan setelah kejadian tersebut, Zaenal dan Ali benar-benar mengalami kecelakaan yang parah, bahkan Zaenal mengalami patah kaki. Pada awalnya teman-teman tidak ada yang mau datang karena mengira itu adalah berita bohong, Mereka berdua pun sedih. Ternyata kebohongan yang mereka buat benar-benar terjadi kepada mereka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar