Ekonomi Indonesia di kuartal kedua tahun ini (April – Juni) meningkat lebih dari yang diharapkan, didorong oleh belanja konsumen dan belanja negara.
Badan Pusat Statistik mencatat kuartal kedua tahun ini tumbuh 5,18% dibanding tahun lalu.
Hasil ini di atas prediksi 5% serta pertumbuhan kuartal pertama tahun ini sebesar 4,92%.
Menurut BPS, kenaikan ini disebabkan adanya lonjakan aktivitas konsumsi saat bulan suci Ramadan yang terjadi pada bulan Juni.
- Sejumlah pekerjaan rumah menunggu Menkeu Sri Mulyani
- Pertumbuhan ekonomi Indonesia menurun lagi
- Pertumbuhan ekonomi Indonesia melemah
Belanja negara lewat pembangunan infrastruktur juga mendorong kenaikan pertumbuhan ekonomi.
Selain itu, mengutip Reuters, harga komoditi global yang membaik juga membantu perbaikan ekonomi Indonesia tahun ini.
Melemahnya harga komoditi global selama beberapa tahun ke belakang telah mempengaruhi perekonomian Indonesia, khususnya pendapatan ekspor, investasi, pendapatan negara dan daya beli masyarakat.
Pada 2015 lalu, pertumbuhan ekonomi Indonesia melambat untuk kelima kalinya, hanya mencapai 4,8%, pertumbuhan terendah pasca krisis keuangan global.
Menurut kantor berita AFP, Gareth Leather dari Capital Economics berkata ekonomi Indonesia yang terus membaik beberapa bulan terakhir dapat menjadi harapan titik balik pulihnya ekonomi Indonesia.
Capital Economics memprediksi ekonomi Indonesia akan terus tumbuh sekitar 5% tahun ini dan tahun depan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar